Cara membaca nilai kapasitor dengan cepat bisa dilakukan dengan beberapa trik membaca kode yang tertulis pada bodi kapasitor. Menentukan nilai kapasitor agak berbeda dengan cara menentukan nilai resistor. Jika pada resistor kita mengenal penggunaan gelang warna untuk menyatakan nilai hambatan maka pada kapasitor tidak. Memang ada kapasitor yang menggunakan gelang warna namun itu sangat jarang sekali. Kebanyakan nilai kapasitor dinyatakan dengan angka langsung, namun menggunakan formasi mirip gelang warna resistor.
Nilai Kapasitor dinyatakan dalam satuan Farad. Namun demikian pada kenyataannya nilai-nilai kapasitor yang ada dipasaran dan digunakan dalam praktek sehari-hari tidak sampai 1 Farad. Hal ini kebalikan dari nilai resistor yang justru kebanyakan diatas 1 Ohm.
Besaran nilai kapasitor yang banyak dipakai dalam praktek berkisar antara 1 pikoFarad (1pF) sampai 15.000µF. Nilai antara 1pF sampai 1nF banyak dipakai pada aplikasi frekuensi tinggi, nilai 1nF sampai 100µF banyak dipakai pada frekuensi audio dan 100µF keatas banyak digunakan pada rangkaian power supply.
Cara Membaca Nilai Kapasitor Dengan Cepat
1. Kapasitor Keramik dan Polyester
Untuk membaca nilai sebuah kapasitor keramik dan polyester dengan cepat, kita harus membuat sebuah rumusan dan aturan angka lebih dahulu. Angka pertama dan kedua merupakan angka yang menyatakan nilai sedangkan angka ketiga merupakan jumlah angka atau pengali 10.
Aturan selanjutnya adalah kita harus mengkonversi angka yang dihasilkan. Dengan ini kita bisa menghitung berapa nilai kapasitor yang sabenarnya. Ini karena angka yang dihasilkan bukanlah dalam satuan Farad melainkan dalam satuan pikoFarad (pF).
Untuk lebih jelas silahkan dipahami contoh berikut ini:
- Kapasitor dengan kode 471 berarti nilainya 470pF
- Kapasitor dengan kode 103 berarti nilainya 10000pF atau 10nF
- Kapasitor dengan kode 105 berarti nilainya 1000000 pF atau 1µF
Dan berikut ini tabel rumusan nilai kapasitor yang ada dipasaran :
Angka yang tertera pada body kapasitor | Nilai Kapasitor | Contoh |
AB | AB pF | 47 => 47pF |
AB0 | AB0 pF | 470 => 470pF |
AB1 | AB0 pF | 471 => 470pF |
AB2 | A,B nF | 472 => 2,5nF |
AB3 | AB nF | 473 => 47nF |
AB4 | AB0 nF | 474 => 470nF |
AB5 | A,B uF | 475 => 2,5uF |
2. Kapasitor Elektrolit (Elco)
Membaca nilai pada elco lebih mudah dari keramik dan polyester. Pada kapasitor elektrolit, nilainya langsung ditulis dengan angka yang dicetak body kapasitor. Seperti misalnya 1µF, 100µF, 2200µF dan lain-lain.
Toleransi Kapasitor
Jika pada resistor toleransinya dinyatakan dengan gelang keempat atau kelima, maka toleransi kapasitor dinyatakan dengan huruf. Huruf-huruf yang digunakan biasanya ditulis setelah kode angka seperti misalnya 102J, 103K dan 473J.
Berikut ini arti toleransi huruf pada kapasitor :
- Huruf J, berarti toleransi sebesar 5%
- Huruf K, berarti toleransi sebesar 10%
- Huruf M, berarti toleransi sebesar 20%
Batasan Tegangan Kapasitor
Selain nilai dan toleransi, pada kapasitor mengenal batasan tegangan kerja. Parameter ini terkait dengan kekuatan dari bahan dielektrikum dalam menahan tegangan. Batasan tegangan kapasitor berkisar antara 10V, 16V, 25V, 50V, 100V, 160V, 250V, 400V, 630V, 1kV, 1.5kV dan seterusnya.
Batasan tegangan ini ada yang ditulis secara langsung namun ada pula yang ditulis dalam bentuk kode. Seperti misalnya kode 2A pada kapasitor berarti batas tegangan 100V, kode 2J berarti batas tegangan 630V dan sebagainya.
Berikut ini kode batas tegangan kapasitor berdasarkan standar Electronic Industries Alliance (EIA) :
0G = 4.0VDC | 0L = 5.5VDC | 0J = 6.3VDC |
1A = 10VDC | 1C = 16VDC | 1E = 25VDC |
1H = 50VDC | 1J = 63VDC | 1K = 80VDC |
2A = 100VDC | 2Q = 110VDC | 2B = 125VDC |
2C = 160VDC | 2Z = 180VDC | 2D = 200VDC |
2P = 220VDC | 2E = 250VDC | 2F = 315VDC |
2V = 350VDC | 2G = 400VDC | 2W = 450VDC |
2H = 500VDC | 2J = 630VDC | 3A = 1000VDC |
Contoh Cara membaca nilai kapasitor pada beberapa jenis dan merk:
|
Nilai = 3n3 Toleransi = 10% Batas Tegangan = 2kV |
|
Nilai = 2200µF Batas Tegangan = 25V |
|
Nilai = 100µF Batas Tegangan = 16V |
|
Nilai = 8n2 Toleransi = 5% Batas Tegangan = 2000V |
|
Nilai = 47nF Toleransi = 5% Batas Tegangan = 100V |
|
Nilai = 82nF Toleransi = 5% Batas Tegangan = 100V |
|
Nilai = 33nF Toleransi = 5% Batas Tegangan = 100V |
|
Nilai = 0.22µF Toleransi = 10% |
|
Nilai = 100nF |
|
Nilai = 390pF Toleransi = 10% |
|
Nilai = 1µF Batas Tegangan = 275V |
|
Nilai = 10nF Toleransi = 10% |