Gelang Warna Resistor – Bagaimana cara membacanya dengan cepat? Mengetahui nilai resistor yang menggunakan gelang warna memang gampang-gampang susah. Bagi saya pribadi yang sudah hampir 20 tahun belajar elektronika tentu bukan jadi soal. Dengan sekejap mata saja sudah tahu berapa nilai resistor dari gelang warna karena saking terbiasanya.
Namun beda ceritanya jika ingat waktu dulu saat awal-awal belajar elektronika, menyebutkan nilai resistor dengan membaca gelang warna adalah hal yang sulit. Perlu belajar berulang-ulang khususnya saat akan dites satu per satu oleh guru.
Tips untuk mengetahui nilai gelang warna sebuah resistor ini saya peroleh saat menjalani rutinitas pekerjaan sehari-hari, khususnya saat memberi pembekalan kepada para siswa PKL. Meski sudah menginjak kelas 2 SMK, tidak jarang dari mereka masih belum begitu lancar menyebutkan nilai resistor berdasarkan gelang warnanya.
Untuk membantu mereka, saya bagikan beberapa tips mengetahui nilai resistor dari gelang warnanya dengan mudah dan cepat seperti berikut ini.
Gelang Warna Resistor
Gelang warna dipakai untuk menentukan nilai sebuah resistor. Ada resistor yang menggunakan empat gelang dan resistor dengan lima gelang.
Pada resistor dengan 4 gelang, warna ke-1 dan ke-2 menandakan angka, warna ke-3 adalah banyaknya nol dan ke-4 merupakan toleransi resistor.
Contoh nilai resistor dengan 4 warna:
warna cokelat, hitam, merah, emas = 1000 Ohm atau 1 kiloOhm dengan toleransi 5%.
Sedangkan untuk resistor dengan 5 gelang, warna ke-1 , 2 dan 3 menandakan angka, warna ke-4 adalah banyaknya nol dan ke-5 merupakan toleransi resistor.
Contoh nilai resistor dengan 5 warna:
warna cokelat, merah, hijau, merah, cokelat = 1250 Ohm dengan toleransi 1%.
Resistor dengan lima gelang ini memiliki nilai yang lebih presisi dengan toleransi yang lebih kecil.
Berikut ini tabel gelang warna resistor :
Warna | Angka | Banyaknya Nol | Toleransi |
---|---|---|---|
Hitam | – | ||
Cokelat | 1 | 1 | 1% |
Merah | 2 | 2 | 2% |
Oranye | 3 | 3 | – |
Kuning | 4 | 4 | – |
Hijau | 5 | 5 | – |
Biru | 6 | 6 | – |
Ungu | 7 | 7 | – |
Abu-abu | 8 | 8 | – |
Putih | 9 | 9 | – |
Emas | – | 0.1 | 5% |
Perak | – | 0.01 | 10% |
Tak berwarna | – | – | 20% |
Cara Menghafal Gelang Warna Resistor dengan Cepat
Ada 13 warna yang dipakai dalam menentukan nilai sebuah resistor. Diantara 13 warna tersebut, ada 10 warna yang mewakili angka, 12 warna yang merupakan jumlah nol (0) dan 5 warna yang menentukan nilai toleransi.
Kita mulai dari 10 warna yang mewakili angka 0 sampai 9 yaitu hitam, cokelat, merah, oranye (jingga), kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu dan putih.
Untuk membantu mempermudah menghafal urutan warna ini kita menggunakan teori warna pelangi yaitu ME-JI-KU-HI-BI-NI-U. Namun pada resistor, warna nila atau biru muda tidak dipakai.
Warna hitam berarti 0, cokelat berarti 1 dan seterusnya 2-7 merupakan warna pelangi (ME-JI-KU-HI-BI-U) lalu diakhiri dengan warna abu-abu berarti 8 dan putih berarti 9.
Dengan cara ini kita cukup menghafal tiga bagian saja, awal (hitam dan cokelat, warna pelangi lalu abu-abu dan putih).
Kemudian untuk warna yang menentukan jumlah nol kita mengacu pada warna yang menentukan angka ditambah dengan warna emas untuk x0,1 dan perak untuk x0.01.
Lalu untuk toleransi kita cukup menghafal warna emas (5%) dan warna cokelat (1%) saja. Hal ini dikarenakan kebanyakan resistor dengan 4 gelang warna memiliki toleransi 5% dan resistor dengan 5 gelang warna memiliki toleransi 1%.
Membagi Kelompok Nilai Resistor Berdasarkan Gelang Warna Ketiga
Gelang ketiga pada resistor dengan 4 gelang merupakan jumlah nol. Jadi dengan mengacu pada warna gelang ke-3 kita bisa menentukan di posisi mana nilai resistor tersebut.
Seperti misalnya resistor yang memiliki warna oranye pada gelang ketiga pasti mempunyai nilai antara 10k sampai 100k, atau mudahnya warna oranye ini kita ganti dengan huruf k saja.
Sebagai contoh resistor dengan warna cokelat, hitam, oranye dan emas memiliki nilai 10kΩ toleransi 5%.
Berikut contoh teknik pengelompokan nilai resistor berdasarkan gelang ketiga :
- Perak = 0.1 sampai 1.
- Emas = 1 sampai 10.
- Hitam = 10 sampai 100. Dengan cara lain, warna hitam boleh diabaikan karena tidak memiliki jumlah nol.
- Cokelat = 100 sampai 1k.
- Merah = 1k sampai 10k.
- Oranye = 10k sampai 100k. Dengan cara lain, warna oranye bisa langsung kita ganti dengan huruf “k” saja.
- Kuning = 100k sampai 1M.
- Hijau = 1M sampai 10M.
- Biru = 10M sampai 100M. Dengan cara lain, warna biru bisa langsung kita ganti dengan huruf “M” saja.
- Putih hampir tidak pernah saya temui selama praktek karena memiliki nilai hambatan diatas 100M.
Menghafal Pola Angka Pada Nilai Resistor
Cara ini saya gunakan untuk mempermudah para siswa saat praktek menggunakan resistor. Beberapa nilai resistor yang digunakan memiliki pola angka yang beraturan seperti 1Ω, 10Ω, 100Ω, 1kΩ, 10kΩ dan 100kΩ memiliki angka yang beraturan yaitu angka 1.
Mirip dengan pola angka 1 tersebut, terdapat beberapa pola angka lainnya seperti misalnya 1.2 , 1.5, 1.8 dan sebagainya. Dengan mengenal pola-pola angka ini diharapkan tidak tercipta resistor dengan nilai “aneh” misalnya 520 Ohm.
Berikut ini pola angka yang lazim dipakai pada nilai resistor yang ada di pasaran:
Pola Angka | Jumlah Nol | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | ||
1 | 1 | 10 | 100 | 1k | 10k | 100k | 1M |
1.2 | 1.2 | 12 | 120 | 1k2 | 12k | 120k | 1M2 |
1.5 | 1.5 | 15 | 150 | 1k5 | 15k | 150k | 1M5 |
1.8 | 1 | 18 | 180 | 1k8 | 18k | 180k | 1M8 |
2 | 2 | 20 | 200 | 2k | 20k | 200k | 2M |
2.2 | 2.2 | 22 | 220 | 2k2 | 22k | 220k | 2M2 |
2.7 | 2.7 | 27 | 270 | 2k7 | 27k | 270k | 2M7 |
3 | 3 | 30 | 300 | 3k | 30k | 300k | 3M |
3.3 | 3.3 | 33 | 330 | 3k3 | 33k | 330k | 3M3 |
3.9 | 3.9 | 39 | 390 | 3k9 | 39k | 390k | 3M9 |
4.7 | 4.7 | 47 | 470 | 4k7 | 47k | 470k | 4M7 |
5.1 | 5.1 | 51 | 510 | 5k1 | 51k | 510k | 5M1 |
5.6 | 5.6 | 56 | 560 | 5k6 | 56k | 560k | 5M6 |
6.8 | 6.8 | 68 | 680 | 6k8 | 68k | 680k | 6M8 |
7.5 | 7.5 | 75 | 750 | 7k5 | 75k | 750k | 7M5 |
8.2 | 8.2 | 82 | 820 | 8k2 | 82k | 820k | 8M2 |