Nulis-Ilmu.com

Tutorial Elektronika dan Komputer

  • Home
  • Elektronika
  • Komputer
  • Javascript

3 Cara Screenshot di Laptop Windows

3 Januari 2018 By Eko Purnomo

cara screenshot di laptop

Cara Screenshot di Laptop Windows bisa dilakukan dengan tombol Print Screen yang ada di keyboard. Selain itu Screenshot di Laptop juga bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan aplikasi. Anda juga bisa Screenshot di Laptop dengan atau tanpa menyimpan file. Cara Screenshot di Laptop Windows juga bisa dipilih satu window atau banyak window.
[Read more…]

Filed Under: Komputer Tagged With: capture, cara, file, laptop, mspaint, photoshop, print screen, screenshot, software, windows

Sistem Power Supply pada Komputer

18 Maret 2015 By Eko Purnomo

Sistem Power Supply pada Komputer

Power supply komputer adalah unit yang menyediakan daya bagi seluruh bagian komputer seperti prosesor, harddisk, ram, motherboard dan lain-lain. Input power supply komputer adalah tegangan jala-jala listrik AC. Karena  di Indonesia menggunakan tegangan listrik AC 220 Volt dari PLN maka rata-rata power supply komputer yang ada di Indonesia menggunakan sistem input 220 Volt.

Power supply komputer mengolah tegangan AC 220V dari PLN menjadi tangan DC yang lebih kecil untuk keperluan supply setiap bagian komputer. Misalnya untuk supply harddisk membutuhkan tegangan sebesar +5 Volt dan +12 Volt. Kemudian untuk mouse, keyboard dan USB membutuhkan tegangan +5 Volt dan sebagainya.

Sistem Power Supply Komputer

Power supply komputer yang ada saat ini kebanyakan menggunakan sistem power supply switching yang dikenal dengan istilah SMPS (Switching Mode Power Supply). Sistem ini berbeda dengan sistem power supply konvensional yang menggunakan sebuah trafo step down, dioda serta elco untuk menurunkan tegangan dan menyearahkan tegangan. Alasan menggunakan sistem power supply SMPS adalah karena power supply SMPS lebih efisien dibandingkan dengan power supply knvensional.

Sistem power supply SMPS menggunakan teknik PWM (Pulse Width Modulation). PWN adalah teknik modulasi yang mengubah lebar sebuah pulsa. Dengan mengubah lebar pulsa maka diperoleh duty cycle (siklus tugas) yang lebih tinggi dan berakibat pada naiknya efisiensi power supply. Pulsa yang sudah dimodifikasi ini selanjutnya dimasukkan ke sebuah trafo untuk diinduksikan ke bagian sekunder.

Keluaran trafo SMPS pada bagian sekunder ini kemudian disearahkan oleh komponen dioda dan elco. Agar menghasilkan tegangan output yang stabil, pada SMPS juga dipasang sebuah rangkaian regulasi feedback yang berfungsi mengontrol kerja pembangkit sinyal PWM pada primer agar menghasilkan tegangan output yang stabil meskipun pada beban berat.

Berikut ini beberapa kelebihan dari rangkaian power supply SMPS :

  1. Efisiensi tinggi diatas 90%, ini penting karena komputer membutuhkan daya yang lumayan besar terutama komputer desktop.
  2. Ukuran kecil dan beratnya ringan, sangat berbeda dengan trafo konvensional yang besar dan berat.
  3. Stabil, dibutuhkan untuk menjaga kestabilan proses kerja komputer yang hampir semuanya menggunakan sistem digital.
  4. Murah, harga rangkaian power supply yang berupa beberapa komponen elektronika ditambah dengan trafo SMPS masih lebih murah dari trafo konvensional beserta trangkaian penyearah dan stabilisernya.
  5. Aman, karena adanya sistem proteksi pada rangkaian SMPS yang terintegrasi dengan rangkaian osilator PWM.

Bagian-bagian Power Supply Komputer

Pada power supply komputer terdapat dua bagian utama yaitu standby power supply danmain power supply. Power supply standby adalah yang menyediakan daya awal untuk kebutuhan standby, yakni saat pertama kali daya komputer masuk namun komputer belum hidup. Output dari power supply standby ini sebesar +5 Volt yang menyuply rangkaian bios sehingga dapat menangani fungsi on/off saat tombol power ditekan.
Bagian yang kedua adalah main power supply. Bagian ini merupakan unit utama yang menyediakan banyak tegangan output dengan nilai tegangan dan arus yang berbeda-beda. Main power supply ini akan ON jika ada sinyal perintah dari motherboard yang dipicu oleh penekanan tombol power pada panel casing. Daya pada main power supply inilah yang dimaksud dengan daya power supply komputer yang sesungguhnya.

Output Tegangan Power Supply Komputer

Sesuai dengan kebutuhan bagian-bagian komputer, maka power supply harus mampu menyediakan beberapa output tegangan. Selain dari tegangan +5V untuk keperluan standby, Power supply utama komputer mengeluarkan banyak tegangan output diantaranya +12 Volt, +5 Volt, +3V3 dan -12Volt.
Output tegangan power supply ini disalurkan dengan beberapa soket kabel diantaranya adalah soket 20+4 yang menuju ke motherboard, 4pin ke harddisk dan 4pin ke chipset. Berikut ini keterangan dari soket keluaran power supply komputer yang saya kutip dari Wikipedia :
  • Soket 20+4 pin yang menuju ke motherboard. Soket ini berisi tegangan-tegangan yang dibutuhkan oleh motherboard. Keterangan pin dari soket 20+4 pin :
    24-pin ATX12V 2.x power supply connector
    Color Signal Pin Pin Signal Color
    Orange +3.3 V 1 13 +3.3 V Orange
    +3.3 V sense Brown
    Orange +3.3 V 2 14 −12 V Blue
    Black Ground 3 15 Ground Black
    Red +5 V 4 16 Power on Green
    Black Ground 5 17 Ground Black
    Red +5 V 6 18 Ground Black
    Black Ground 7 19 Ground Black
    Grey Power good 8 20 No connection
    Purple +5 V standby 9 21 +5 V Red
    Yellow +12 V 10 22 +5 V Red
    Yellow +12 V 11 23 +5 V Red
    Orange +3.3 V 12 24 Ground Black
    Tiga pin yang ditandai (8, 13, dan 16) adalah sinyal kontrol, bukan tegangan output. “Power On” harus didorong rendah (di nol-kan)untuk menghidupkan PSU. “Power good” akan rendah ketika keluaran lain belum tercapai, dan tinggi ketika tegangan sudah benar. Tegangan “3,3 V” adalah sensor untuk penginderaan jauh.
    Pin 20 digunakan untuk menyediakan-5VDC di ATX dan versi ATX12V hingga 1,2. Hal ini opsional dalam versi 1.2, dan hilang di ver. 1.3 dan ke atas.
    Keterangan pin dari soket 20+4 pin – sumber: wikipedia
  • Soket 4 pin ke IDE harddisk dan CD/DVD. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V).
  • Soket 4 pin ke motherboard untuk VGA adapter (AGP / PCI-E). Soket ini berisi 2 kabel warna kuning (+12V) dan dua kabel warna hitam (ground-0V).
  • Soket 4 pin ke Floppy. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V).
  • Soket 15 pin ke SATA. Soket ini berisi tegangan +3V3, +5V dan +12V.

Fan Cooler

Untuk mendinginkan komponen-komponen didalam power supply komputer biasanya dipasang sebuah kipad DC 12Volt didalam power supply. Fungsi kipas DC ini sangat penting untuk menjaga kinerja power supply agar stabil dan tidak rusak karena terlalu panas (over heat).

Pertanahan (Grounding)

Adalah sistem pertanahan yang menetralisir tegangan bocor dari rangkaian SMPS. Jika pertanahan ini tidak dipasang yang terjadi casing komputer kita akan seperti nyetrum walaupun tidak mematikan (hanya mengagetkan saja).

Selain untuk menghilangkan tegangan bocor, sistem pertanahan ini juga berfungsi menyetabilkan kerja masing-masing bagian power supply terutama kerja mother board. Hal ini karena pada motherboard banyak sekali transmisi sinyal digital dengan frekuensi tinggi yang harus dijaga agar tidak kena gangguan dari sekitarnya seperti dari bocoran monitor maupun printer.

Efek dari pertanahan power supply yang buruk bisa mengakibatkan kerusakan pada motherboard. Jika ringan mungkin hanya hang saja, namun akan sangat merugikan jika sudah merusakkan motherboard secara fisik yang tentu harus mengeluarkan biaya untuk penggantian.

Demikian sistem kerja power supply komputer, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi kita dalam memilih power supply komputer.

Filed Under: Komputer

Perbedaan RAM DDR1, DDR2, DDR3 dan DDR4

17 Maret 2015 By Eko Purnomo

perbedaan ram ddr1 2 3 4

Perbedaan RAM DDR1, DDR2, DDR3 dan DDR4 terletak pada bentuk fisik dan juga kecepatannya. DDR adalah singkatan dari Double Data Rate. DDR merupakan pengembangan dari SDR SDRAM (Single Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory ). Marilah kita bahas perbedaan pada tiap-tiap generasi RAM. [Read more…]

Filed Under: Komputer Tagged With: bentuk fisik ram, kecepatan ram, perbedaan ram ddr1 2 3 4, ram ddr1, ram ddr2, ram ddr3, ram ddr4, ram sdram

Karakteristik RAM DDR SDRAM

16 Maret 2015 By Eko Purnomo

Karakteristik RAM DDR SDRAM

Gambar diatas adalah contoh RAM DDR3 dengan kapasitas 4GB. Sepintas terlihat ada beberapa chip yang dipasang pada modul RAM tersebut. Pada tulisan berikut ini akan dibahas beberapa karakteristik sebuah RAM khususnya RAM jenis DDR SDRAM yang saat ini telah mencapai generasi terbaru yaitu DDR4.

DDR adalah singkatan dari Double Data Rate. DDR merupakan pengembangan dari SDR SDRAM (Single Data Rate Synchronous Dynamic RAM). DDR SDRAM mempunyai karakteristik kecepatan dua kali lipat dari SDR SDRAM.

Hal ini diperoleh dengan efisiensi pengiriman data melalui efisiensi sinyal clock terhadap waktu. Jika SDR SDRAM hanya mengirim data pada satu transisi clock maka pada DDR SDRAM data dikirim pada dua transisi sinyal clock.

Sinyal clock adalah sinyal yang diperlukan untuk sinkronisasi saat pengiriman data. Sinyal clock ini berupa gelombang kotak (square wave) dengan frekuensi tertentu. Karena berupa gelombang kotak, maka ada dua transisi gelombang yaitu transisi saat naik (dari bawah ke atas) dan transisi saat turun (dari atas ke bawah).

Transfer rate DDR SDRAM

Pada DDR SDRAM, data dikirim pada dua transisi sinyal clock tersebut. Ini dua kali lebih cepat dan efisien dari dibandingkan dengan SDR SDRAM yang hanya mengirim data pada satu transisisi sinyal clock.

Sebagai contoh, saat akan mentransfer data sejumlah 64 bit dengan sekali kirim, DDR SDRAM akan memberikan kecepatan transfer rate sebesar :

transfer rate = frekuensi bus × 2 × 64 / 8

Dimana :

  • frekuensi bus adalah frekuensi sinyal clock sinkronisasi transfer dara antara RAM dan chipset.
  • 2 diperoleh dari nilai double data rate
  • 64 merupakan jumlah bit
  • 8 adalah pembagi bit agar menjadi satuan byte (1 byte= 8 bit)

Jika frekuensi bus sebesar 100 MHz, maka DDR SDRAM mampu memberikan transfer rate maksimum sebesar 1600 MB/s.

Sesuai dengan standar DDR SDRAM yang ditetapkan JEDEC pada tahun 2000 maka karakteristik RAM dapat dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik chip dan karakteristik modul.

Karakteristik Chip DDR SDRAM

Ukuran dari chip sebuah RAM dinyatakan dalam satuan byte. Pada karakteristik chip sebuah RAM ada yang bernama DRAM density, yaitu banyaknya chip RAM dalam satu modul RAM. Sebuah RAM 1GB yang berisi 64Mx8 disebut low density RAM. Sedangkan sebuah RAM dengan 128Mx4 disebut dengan high density RAM.

Selain RAM density, pada chip DDR SDRAM juga ada parameter yang disebut organization, yaitu pengorganisasian memori pada RAM. RAM yang dinyatakan dengan notasi 64Mx4 berarti bahwa matriks memori memiliki 64 juta (produk bank x baris x kolom) lokasi penyimpanan 4-bit. Pengali ini ada beberapa macam misalnya x4, x8 dan x16. RAM dengan pengali x4 lebih mahal dibandingkan dengan pengali x8 atau x16. RAM dengan pengali x8 inilah yang banyak digunakan p[ada personal komputer dan laptop.

Karakteristik Modul DDR SDRAM

Pada modul RAM terdapat beberapa karakteristik misalnya Ranking, Capasity, Timing, Buffering, Packaging dan Power consumption.

Ranking adalah peringkat chip didalam modul RAM. Biasanya beberapa chip untuk meningkatkan kapisitas penyimpanan sebuah RAM. Masing-masing chip ini dialamati secara paralel, misalnya untuk 64bit data kita memerlukan 8 chip RAM. Banyak chip dengan satu alamat bersama inilah yang dinamakan dengan Ranking memori.

Capacity adalah kapasitas penyimpanan sebuah RAM dan dinyatakan dalam byte, sama seperti satuan data. Ada dua cara untuk membedakan kapasitas RAM yaitu dilihat dari ECC/non ECC serta jumlah chip yang ada pada modul RAM. ECC adalah istilah untuk modul RAM yang memiliki satu bit koreksi data. Sedangkan modul tanpa bit koreksi data diberi label non-ECC.

Sedangkan jumlah chip adalah kelipatan dari modul RAM, yaitu 8 modul untuk RAM non-ECC dan 9 modul untuk RAM ECC. Chip-chip ini bisa menempati satu sisi atau dua sisi pada modul. Jumlah maksimum chip per modul DDR adalah 36 (9 × 4) untuk RAM ECC dan 32 (8×4) untuk RAM non-ECC.

Timing adalah parameter-parameter yang menetukan kecepatan RAM seperti CAS latency (CL), clock cycle time (tCK), row cycle time (tRC), refresh row cycle time (tRFC) dan row active time (tRAS).

Buffering adalah karakteristik yang menunjukkan seberapa besar penyangga didalam RAM. Kemudian Packaging merupakan istilah untuk menggambarkan bentuk fisik RAM seperti DIMM atau SO-DIMM.

Power Consumption merupakan ukuran daya yang dibuthkan oleh RAM dan dinyatakan dengan satuan Watt (W). Sebuah pengujian RAM DDR dan DDR2 pada tahun 2005 menyebutkan rata-rata kebutuhan daya sebuah RAM adalah 1-3 Watt per 512MB modul RAM.

Karakteristik modul dan chip RAM ini saling berkaitan. Total kapasitas sebuah modul RAM dihasilkan oleh kapasitas dan jumlah chip yang ada pada modul tersebut. Untuk RAM ECC kapasitasnya harus dikalikan dengan 8/9 karena satu bit tidak dipakai untuk data namun hanya sebagai koreksi error.

Bit Width RAM

Bit Width (lebar bit) adalah jumlah bit yang dikirim dan diterima sebuah RAM. Bit Width RAM DDR tiap channel adalah sebesar 64bit (8×8) untuk non ECC dan 72bit(8×9) untuk RAM ECC. Total lebar bit dihasilkan dari bit tiap-tiap chip dikalikan jumlah chip.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa karakteristik yang menyertai sebuah RAM DDR SDRAM seperti chip, modul, organisasi, bit width dan sebagainya. Masing-masing karakteristik itu harus diperhatikan agar penggunaan RAM sesuai dan bisa bekerja dengan optimal.

Sebagai contoh RAM DDR SDRAM 1GB PC2100 dengan modul ECC dapat memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

Module size (GB) Number of chips Chip size (Mbit) Chip organization Number of ranks
1 36 256 64M×4 2
1 18 512 64M×8 2
1 18 512 128M×4 1

Pada contoh diatas terdapat tiga varian yang berbeda. Saat akan menentukan pilihan kita harus memperhatikan parameter-parameter diatas agar tidak salah aplikasi.

Saat ini kita mengenal ada beberapa generasi RAM DDR SDRAM misalnya DDR2, DDR3 dan DDR4. Apa perbedaan dari masing-masing generasi RAM DDR ini insyaAllah akan ditulis pada artikel selanjutnya.

Filed Under: Komputer

Mengenal RAM komputer

15 Maret 2015 By Eko Purnomo

Mengenal RAM komputer

RAM adalah singkatan dari Random Access Memory. RAM adalah media penyimpanan sementara yang digunakan untuk membantu selama prosesor bekerja. RAM dapat diakses lebih cepat dari harddisk. Namun data yang ada pada RAM tidak bersifat permanen seperti harddisk, data pada RAM akan hilang jika komputer dimatikan.

Ukuran RAM biasanya dinyatakan dalam byte sama seperti satuan data. Namun selain dari kapasitas RAM tersebut, ada beberapa parameter lagi yang menyertai RAM seperti kecepatan dan tipe atau jenis RAM. Kecepatan RAM harus sesuai dengan kecepatan yang disupport oleh motherboard. Dan untuk tipe RAM ini sangat vital karena biasanya berhubungan dengan jenis soket. Jika beda tipe maka RAM tidak bisa dipasang.

Prinsip kerja RAM

Pengertian dari perbedaan RAM dan Harddisk bisa saya umpamakan dengan analogi meja kerja dan lemari. Disini RAM saya anggap sama dengan meja kerja dan Harddisk saya anggap sebagai lemari.

Prinsip kerjanya seperti ini, saat kita mulai mengerjakan sebuah tugas, kita akan mengambil beberapa data dari lemari untuk dikerjakan. Agar dapat bekerja kita membutuhkan tempat untuk mengolah data tersebut. Tempat ini bersifat sementara, artinya kita hanya membutuhkannya saat bekerja dan akan kembali kosong ketika selesai bekerja.

Masing-masing data kita olah di meja kerja karena jika selalu menggunakan lemari tentu kurang efisien dan memakan waktu yang lebih lama. Jika kita mengerjakan banyak tugas tentu kita membutuhkan ukuran meja kerja yang lebih luas. Kemudian setelah selesai bekerja baru kita akan menyimpan pekerjaan kita ke dalam lemari untuk kemudian dikerjakan lagi besok atau diwaktu yang akan datang.

Dari penjelasan tentang analogi meja kerja dan lemari diatas dapat diambil beberapa pengertian berikut ini:

  1. Lemari sama dengan harddisk, yaitu tempat menyimpan data permanen.
  2. Meja kerja sama dengan RAM, berfungsi sementara untuk menyimpan data-data dari tugas yang sedang dikerjakan.
  3. Proses baca tulis data pada RAM lebih cepat dibandingkan dengan harddisk, sama dengan perbandingan saat harus mengambil data dari atas meja tentu lebih cepat daripada harus selalu mengambil dari lemari.
  4. Ukuran RAM yang besar memungkinkan kita untuk mengerjakan tugas yang lebih banyak sama seperti ukuran meja kerja. Ini sangat dibutuhkan terutama untuk kebutuhan akan multi-tasking.
  5. Jika sebuah data pekerjaan masih ada pada RAM, bisa dipastikan akan hilang jika belum disimpan pada harddisk. Ini mirip jika kita menaruh pekerjaan pada meja kerja dapat hilang jika kita tidak simpan dilemari.
  6. Proses menyimpan data pada harddisk layaknya menyimpan data ke dalam lemari. Inilah yang sering kita sebut dengan Save saat mengetik dokumen.
  7. Jika kita telah belajar file system dan partisi pada pembahasan sebelumnya tentang harddisk, maka tata letak penempatan data pekerjaan di lemari inilah yang bisa dianalogikan dengan file system dan partisi.

Jenis-jenis RAM

Ada beberapa jenis RAM menurut waktu lahirnya RAM, misalnya sekarang yang terbaru adalah RAM DDR 3. Sebelum DDR 3 ada RAM DDR 2, DDR, SDRAM dan seterusnya. Perbedaan jenis RAM ini tidak hanya seputar teknologi RAM saja namun sudah dibedakan dalam bentuk fisik berupa perbedaan soket RAM. Jadi RAM dengan jenis yang berbeda tidak akan bisa dipasang pada soket RAM yang ada di motherboard.
Berikut ini jenis-jenis RAM mulai dari yang lebih dulu sampai sekarang :
  1. Static RAM (SRAM)
  2. Non Nolatile RAM (NV-RAM)
  3. Dynamic RAM (DRAM)
  4. Syncronous DRAM (SDRAM)
  5. DDR RAM (Dual data rate RAM)
  6. DDR II RAM (DDR generasi kedua)
  7. DDR III RAM (DDR generasi ketiga)

Komponen RAM

Sebuah RAM tersusun dari beberapa part komponen diantaranya Chip RAM, Contact Point dan PCB. Selain itu kadang ada beberapa komponen pendukung lain, misalnya chip resistor dan kapasitor.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing komponen RAM :

1. Chip RAM

Ini merupakan komponen utama sebuah RAM. Chip RAM berbentuk komponen IC (Integrated Circuit). Dulu pemasangan Chip RAM menggunakan teknologi through hole lalu berkembang menjadi SMD (Surface Mount Device) dan kini RAM DDR 3 sudah menggunakan teknologi pemasangan Chip BGA (Ball Grid Array). Dengan sistem pemasangan BGA ini, kaki RAM dan solderan tidak terlihat karena berada dibawah Chip RAM.

2. PCB (Printed Circuit Board)

adalah papan rangkaian tercetak yang digunakan untuk menempatkan RAM sekaligus menjadi jalur penghubung koneksi Chip RAM. PCB RAM biasanya dibuat dari bahan fiber dengan sistem multi layer (banyak lapisan) minimal dua layer PCB. Warna hijau pada PCB RAM yang sering kita lihat berfungsi sebagai pelindung jalur PCB dari karat sekaligus isolator yang mengurangi kapasitansi antar jalur.

3. Contact Point

adalah pad-pad koneksi sebuah RAM yang nantinya menempel dengan soket RAM yang ada di motherboard. Contact point ini harus mempunyai hambatan (atau dalam elektronika disebut resistansi) yang seminimal mungkin, bahkan kalau bisa sama dengan nol alias tanpa hambatan. Untuk itu pad-pad pada RAM biasanya dilapisi dengan logam mulia seperti emas walaupun sedikit.

4. Notch

adalah coakan pada RAM yang berfungsi sebagai pemandu pemasangan RAM ke soket. Ini sebetulnya bukan komponen RAM namun merupakan satu hal yang sangat penting pada sebuah RAM. Coakan inilah yang membedakan jenis RAM, misalnya SD RAM memiliki dua coakan, sedangan DDR memiliki satu coakan. Kemudian antara DDR, DDR 2 dan DDR3 juga dibedakan dari letak coakan pada RAM ini.
Demikian pembahasan tentang RAM komputer, semoga menambah wawasan tentang RAM. Misalnya setelah tahu betapa pentingnya Contact point sebuah RAM maka kita sangat dianjurkan untuk tidak memegang contact point ini dengan tangan terbuka. Pertama jelas akan menyebabkan kotor atau oksidasi karena keringat kita dan yang kedua bisa menyebabkan kerusakan RAM yag diakibatkan oleh ESD yang ada pada tubuh kita.

Filed Under: Komputer

Cara Memformat Harddisk

14 Maret 2015 By Eko Purnomo

cara memformat harddisk

Jika pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan tentang partisi harddisk, maka pada tulisan kali ini akan dilanjutkan dengan cara memformat harddisk. Sebuah harddisk hanya bisa digunakan setelah diisi dengan file system. Proses menanamkan file system ke dalam harddisk inilah yang disebut dengan memformat harddisk.

Jika sebuah harddisk diformat maka isi data yang ada pada harddisk (jika ada) akan dihapus dan harddisk akan berada dalam kondisi kosong. Proses memformat harddisk ini ada tiga level kedalaman, yaitu low level format, normal format dan quick format. Berikut penjelasan dari ketiga macam format serta cara memformat harddisk dengan tidak kedalam format tersebut.

Low Level Format

Low level format adalah cara memformat harddisk paling dalam dan membuat data yang ada pada cakram magnetic dalam harddisk benar-benar dihapus. Proses ini dulu saya pakai untuk memperbaiki harddisk yang sudah bad sector. Dengan cara ini masing-masing sektor akan dimagnetisasi ulang sehingga kemagnetannya diharapkan kembali ke level semula.

Selain itu low level format ini juga berfungsi untuk menghapus data permanen dan tidak mungkin di recovery lagi. Maka dari itu low level format sering disebut dengan istilah Wipe harddisk. Penghapusan permanen ini dibuthhkan ketika data yang tersimpan sebelumnya benar-benar bersifat rahasia seperti misalnya rahasia negara atau rahasia perusahaan yang ada pada komputer yang akan dilelang.

Untuk memformat harddisk dengan low level format biasanya diperlukan aplikasi tambahan seperti misalnya Darik’s Boot and Nuke. Program ini bisa mengerjakan low level format untuk benar-benar menghapus data dari harddisk.

Berikut ini cara melakukan low level format dengan Darik’s Boot and Nuke :

  • Download software Darik’s Boot and Nuke(DBOT) lalu ekstrak dan burn kedalam disk (CD).
  • Booting komputer dengan menggunakan CD DBOT, jadi tidak perlu masuk ke sistem operasi.
  • Setelah proses booting selesai akan tampil command prompt.
  • Jalankan perintah penghapusan data dengan mengetikkan autonuke pada commant prompt.
  • Tunggu proses penghapusan data yang lamanya waktu penghapusan tentu bergantung dari kapasitas harddisk yang dihapus.

Yang perlu diperhatikan disini adalah saat melakukan low level format kita menghapus seluruh isi harddisk termasuk partisi-partisi yang ada didalamnya. Kita tidak bisa memilih menghapus satu atau beberapa partisi saja. Konsekuensi dari low level format adalah kehilangan data selama-lamanya, sehingga pastikan benar-benar sebelum menjalankan low level format.

Normal Format

Ini adalah proses format yang dulu sering kita lakukan pada DOS (khusus generasi tua tentunya…) karena sekarang sudah jalan pakai klik dan sentuh. Saat itu jika akan memformat harddisk atau disket saya mengetikkan perintah format spasi drive dan seterusnya. Proses inilah sebenarnya yang sering kita dengan sehari-hari, normal format sering disebut dengan format saja.

Proses format ini adalah proses menuliskan file system pada harddisk. Jadi berbeda dari low level format yang tujuannya menghapus data atau memperbarui kemagnetan harddisk. Pada proses format ini kita menanamkan struktur penyimpanan pada harddisk sesuai dengan file system yang akan diisikan.

Proses format seperti ini masih bisa direcovery atau dikembalikan lagi datanya. Hal ini karena pada normal format kita tiodak menghapus setiap track dan sektor pada harddisk namun hanya membuat sebuah kerangka file system pada harddisk.

Cara memformat harddisk pada Windows atau DOS dengan command prompt :

  • Ketik perintah format(spasi)drive lalu enter.
  • Contoh= format c:

Cara memformat harddisk pada Windows dengan Windows Explorer :

  • Buka Windows Explorer
  • Klik kanan pada drive harddisk lalu pilih format.
  • Pilih file system lalu klik format
  • Tunggu sampai format selesai ditandai dengan pesan format complete.

Cara memformat harddisk pada Linux dengan terminal:

  • Buka terminal lalu ketik perintah sudo mkfs.nama_filesystem(spasi)device
  • Contoh format ext4 : sudo mkfs.ext4 /dev/sda1
  • Nama sda1 adalah device harddisk yang bisa dilihat dengan mengetikkan perintah sudo fdisk -l
  • Tunggu proses format sampai selesai

Cara memformat harddisk pada Linux (Ubuntu/Linux Mint) dengan aplikasi :

  • Buka aplikasi Disk
  • Pilih partisi harddisk yang akan diformat lalu pilih format.
  • Pada type kita bisa memilih file system dan pada Name kita bisa membuat label untuk harddisk.
  • Klik format untuk memproses format harddisk.

Quick Format

Ini adalah cara memformat harddisk dengan cepat. Cara ini dilakukan ketika harddisk sudah pernah diinstal file system sebelumnya dan tinggal menghapus data saja. Proses quick format lebih cepat dari normal format karena pada quick format tidak dilakukan pengecekan bad sector dan tidak ada verifikasi setelah format. Cara ini bisa kita lakukan jika yakin harddisk dalam kondisi baik dan yakin tidak ada bad sector.

Cara melakukan quick format sama dengan saat melakukan format normal hanya saja kita menambahkan opsi quick format. Seperti misalnya pada Windows explorer kita bisa centang quick format yang ada pada window format disk. Bagitu juga dengan aplikasi Disk yang ada pada Linux Ubuntu, pada opsi erase kita pilih quick.

Untuk perintah quick format dengan command prompt pda Windows atau DOS kita bisa tambahkan opsi /Q pada perintah format. Sedangkan pada perintah Linux kita tambahkan opsi -Q atau –quick pada perintah mkfs.

Itulah beberapa cara untuk memformat harddisk pada komputer. Cara-cara ini juga bisa diaplikasikan untuk memformat flash disk atau kartu memory. Namun tentu tidak untuk yang low level format. Semoga menambah wawasan kita terutama yang sering bertanya apa perbedaan dari format biasa da quick format.

Filed Under: Komputer

Keuntungan dan Kerugian Mempartisi Harddisk

14 Maret 2015 By Eko Purnomo

Partisi harddisk adalah membagi harddisk menjadi beberapa bagian drive. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari partisi harddisk ini. Diantara keuntungan tersebut adalah dengan partisi harddisk kita bisa menginstal dua atau lebih sistem operasi dalam satu harddisk. Selain itu kita juga bisa terhindar dari masalah kehilangan data ketika kita memformat partisi harddisk yang berisi sistem operasi.

Selain dari beberapa keuntungan tadi, partisi harddisk juga mempunyai beberapa kerugian. Seperti telah ditulis pada artikel sebelumnya tentang cara membuat partisi pada harddisk, kita bisa “memecah-mecah” sebuah harddisk menjadi beberapa bagian drive menggunakan aplikasi atau saat proses instal sistem operasi. Salah satu kerugian dari partisi harddisk adalah kita akan kehilangan beberapa space harddisk untuk area partisi.

Keuntungan dari partisi harddisk

Berikut ini beberapa manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari memecah harddisk menjadi dua atau lebih partisi :

  1. Memisahkan penyimpanan antara sistem operasi dan program file dari data pengguna. Dengan cara ini kita bisa membuat backup image dari sistem operasi dan menaruhnya pada penyimpanan pengguna. Contoh dari aplikasi cara ini misalnya dengan menggunakan Ghost.
  2. Memisahkan sistem operasi dengan virtual memory/paging file, atau pada Linux dikenal dengan istilah Swap.
  3. Mendekatkan akses dari program yang sering dipakai dengan data.
  4. Memisahkan cache dan log file dari file lain. File-file ini bisa berubah ukurannya secara dinamis dan cepat sehingga mengganggu penyimpanan file data.
  5. Memungkinkan penggunaan multi boot dan multi sistem operasi. Dengan partisi kita bisa menginstal beberapa sistem operasi dalam satu harddisk misalnya Linux, BSD dan Windows. Kita bisa menginstal beberapa distro Linux atau beberapa versi Windows yang berbeda dalam satu harddisk. Kemudian kita bisa memilih sistem operasi mana yang kita pakai saat booting pertama kali komputer dihidupkan.
  6. Melindungi atau mengisolasi file ketika terjadi error karena kerusakan harddisk atau gangguan virus. Jika file corrupt kita hanya perlu merecovery partisi harddisk yang bermasalah. Atau misalnya sebuah partisi terkena virus kita hanya perlu scan virus pada partisi tersebut. Berarti jika sebuah partisi bermasalah, partisi lain tidak akan terkena efeknya.
  7. Meningkatkan performa komputer karena ukuran file system yang lebih kecil akan lebih efisien. Sebagai contoh, harddisk dengan ukuran yang besar memerlukan waktu pembacaan sekuensial file tabel yang lebih panjang. Ini tentunya memerlukan waktu yang lebih lama jika dibanding ukuran partisi yang lebih kecil.
  8. Partisi harddisk yang secara signifikan lebih kecil dari ukuran maksimum harddisk sesuai kebutuhan menyebabkan efisiensi waktu proses maintenance harddisk seperti defragment dan check disk. Ukuran partisi yang kecil juga memperkecil ketika kita mem-backup image dari harddisk.
  9. Memperpendek langkah yang bertujuan meminimalkan reposisi head setelah pengambilan data dengan cara mengurangi track yang dijangkau tiap partisi. Ada baiknya kita mempartisi sebuah harddisk menjadi empat atau lima bagian dari total kapasitas harddisk.
  10. Membuat harddisk panjang umur karena meminimalkan langkah dari head saat proses pembacaan dan meminimalkan proses reposisi head setelah pembacaan.

Kerugian dari partisi harddisk

Selain dari beberapa keuntungan diatas, mempartisi harddisk juga memiliki beberapa kerugian, diantaranya adalah :

  1. Mengurangi kapasitas total yang tersedia dari harddisk yang bisa dipakai oleh pengguna untuk menyimpan data. Hal ini terjadi misalnya pada saat membuat beberapa pengaturan sistem operasi yag kita instal, akibatnya kita kehilangan beberapa space untuk menyimpan data pribadi maupun pekerjaan.
  2. Mengurangi performa pengambilan data dari harddisk ketika data diakses secara rutin dan bersamaan dari tiap-tiap partisi yang berbeda. Ini terjadi karena ketika membaca atau menulis data pada partisi yang berbeda, head akan bergerak-gerak mengikuti track dari data yang kita akses. idealnya head hanya membaca satu arena jika harddisk tidak dipartisi, namun karena adanya partisi maka memungkinkan akses yang bersamaan seperti misalnya saat kita melakukan proses kopi file dari satu partisi ke partisi lainnya.
  3. Meningkatkan terjadinya pemecahan data file (disk fragmentation) karena space harddisk yang lebih kecil. Fragmentation adalah pemisahan lokasi data sebuah file pada harddisk. Misalnya sebuah file berukuran 10MB, saat disimpan dalam harddisk tidak diurutkan tempatnya melainkan dipecah menjadi beberapa bagian dan ditaruh pada beberapa lokasi yang berbeda.
  4. Pengguna tidak bisa menggunakan keseluruhan kapasitas memory penyimpanan harddisk. Misalnya kita akan menyimpan satu file sebesar 40GB namun harddisk kita yang berukuran 60GB telah kita partisi menjadi dua masing-masing 30GB akan berakibat file tersebut tidak bisa masuk karena kekurangan kapasitas yang tersedia.
  5. Memungkinkan kesulitan akses jika ada perbedaan file system dan sistem operasi antar partisi. Seperti misalnya ada dua partisi Windows dan Linux dengan file system NTFS dan EXT4 maka partisi dengan file system EXT4 tidak akan terbaca pada Windows. Meskipun NTFS bisa terbaca pada Linux namun harus disesuaikan dengan setting mount point0nya lebih dahulu. bagi beberapa pengguna pemula ini akan sedikit menyulitkan.
Demikian beberapa kuntungan dan kerugian mempartisi harddisk. Secara umum kerugian-kerugian dari partisi tidak terlalu signifikan jadi teknik partisi harddisk masih banyak diaplikasikan oleh banyak pengguna komputer saat ini.

    Filed Under: Komputer

    Cara Membuat Partisi pada Harddisk

    14 Maret 2015 By Eko Purnomo

    Partisi adalah membagi harddisk menjadi beberapa blok penyimpanan yang independen. Setiap partisi pada harddisk bisa diformat dengan file system yang berbeda. Pada windows, setiap partisi harddisk ditandai dengan nama drive yang berbeda. Ukuran partisi pada harddisk ini bisa ditentukan sendiri oleh kita dengan mengacu pada kebutuhan penggunaan memory data.

    Ada beberapa cara untuk membuat partisi pada harddisk, namun secara umum dapat dibagi dua yaitu membuat partisi harddisk saat proses instalasi sistem operasi dan membuat partisi harddisk dengan program setelah proses instalasi sistem operasi selesai. Cara yang kedua ini bisa memerlukan program aplikasi partisi harddisk seperti misalnya aplikasi Disk Management dan Partition Magic pada Windows serta Gparted dan KDE Partition Editor pada Linux.

    Cara membuat partisi harddisk saat instal sistem operasi

    Dengan cara ini kita bisa langsung membuat partisi harddisk pada saat proses instal sistem operasi, misalnya saat instal Linux atau Windows. Sebetulnya saat mulai instal sistem operasi kita sudah “dipaksa” untuk membuat partisi harddisk setidaknya satu pada Windows dan dua pada Linux (Program+Swap).

    Namun kita diberi opsi untuk langsung melakukan pembagian untuk “memecah-mecah” harddisk atau tidak. Jika proses ini tidak dilakukan, maka nantinya kita harus membuat partisi lagi setelah proses instal sistem operasi selesai.

    Cara membuat partisi harddisk saat instal Ubuntu dan Linux Mint

    1. Pembuatan partisi dilakukan setelah memilih instalation type, pilih yang custom (paling bawah).
    2. Akan tampak gambar visual pembagian harddisk, jika harddisk baru hanya ada satu bagian unallocated size.
    3. Jika pada harddisk sudah ada partisi, silahkan hapus dulu dengan cara klik kanan pada partisi lalu pilih delete atau hapus.
    4. Untuk membuat partisi silahkan klik harddisk lalu pilih New Partition Table.
    5. Masukkan ukuran harddisk misalnya 20000 untuk 20GB.
    6. Pilih filesystem yang akan diterapkan pada harddisk, misalnya EXT4.
    7. Setting mount point dari partisi baru, misalnya “/” (root).
    8. Setelah selesai lanjutkan saja proses instalasi dan semua partisi baru akan dibuat secara otomatis.

    Cara membuat partisi harddisk saat instal Windows XP

    1. Proses pembuatan atau setup partisi saat instal Windows XP dilakukan menekan F8 setelah membaca EULA (End User Lisence Agreement).
    2. Setup kemudian akan mendeteksi keberadaan sistem operasi Windows XP yang telah terinstal , jika ada akan muncul konfirmasi Repair atau Don’t Repair.
    3. Kemudian akan tampil daftar partisi yang ada pada harddisk jika ada, bila harddisk baru akan tampil Unpartitioned.
    4. Jika partisi sudah ada kita bisa menekan tombol D untuk menghapus partisi dan L untuk konfirmasi hapus.
    5. Untuk membuat partisi baru tekan tombol C, lalu pilih FAT32 atau NTFS kemudian masukkan ukuran partisi dan tekan enter.
    6. Partisi baru sudah berhasil dibuat.
    7. Pada partisi yang akan diinstali sistem operasi Windows XP akan otomatis diformat oleh installer dan partisi yang tidak diinstali Windows XP akan kita format nanti setelah selesai instalasi Windows XP.

    Cara membuat partisi harddisk saat instal Windows 7 dan Windows 8

    1. Proses pembuatan atau setup partisi saat instal Windows 8 dilakukan setelah membaca EULA (End User Lisence Agreement).
    2. Untuk membuat partisi dengan ukuran tertentu silahkan klik Drive Option.
    3. Jika harddisk baru, maka akan muncul area kosong pada keseluruhan harddisk.
    4. Jika harddisk sudah pernah diinstal partition, kita bisa hapus dengan klik partisi lalu klik Delete.
    5. Untuk membuat partisi, klik New lalu masukkan ukuran partisi yang diinginkan.
    6. Untuk memformat partisi, klik partisi yang telah dibuat lalu klik opsi format.
    7. Pembuatan partisi akan langsung dilakukan setelah klik Next.

    Cara membuat partisi harddisk dengan aplikasi setelah instal sistem operasi

    Cara ini dilakukan setelah berhasil menginstal sistem operasi. Cara ini memerlukan aplikasi baik itu aplikasi bawaan seperti Disk Management pada Windows atau pun aplikasi tambahan misalnya Partition Magic pada Windows dan Gparted pada Linux. Dengan aplikasi ini kita bisa membuat partisi baru dan juga mengubah ukuran partisi yang sudah ada.

    Cara membuat partisi harddisk dengan Disk Management

    1. Buka aplikasi disk management dengan mengetikkan perintah diskmgmt.msc pada cmd atau Run command (tekan tombol Windows+R pada keyboard).
    2. Atau bisa juga klik kanan pada icon Computer pilih Manage lalu pada menu kiri pilih Disk Management.
    3. Kemudian akan tampil window disk management, klik kanan pada area harddisk yang kosong kemudian pilih New Simple Volume.
    4. Akan muncul window pengaturan partisi baru.
    5. Masukkan ukuran partisi yang diinginkan, drive letter untuk partisi baru dan opsi format atau tidak.
    6. Klik Next lalu Finish untuk menyetujuipembuatan partisi baru pada harddisk.

    Cara membuat partisi harddisk dengan GParted

    1. Buka aplikasi Gparted dengan menjalankan perintah gparted pada terminal, atau klik shortcut Gparted pada start menu.
    2. Akan tampil harddisk beserta pembagian partisinya.
    3. Untuk membuat partisi baru, klik pada harddisk lalu pilih Create Partition table.
    4. Pilih tipe partisi, ukuran partisi dan file system.
    5. Klik Apply untuk memproses pembuatan partisi.

    Cara membuat partisi harddisk dengan Partition Magic

    1. Jalankan aplikasi Partition Magic.
    2. Akan tampil alokasi pembagian harddisk, jika harddisk baru maka semua arena akan kosong.
    3. Klik Create Partition pada area yang kosong lalu masukkan ukuran partisi dan filesystem serta pilih opsi diformat atau tidak.
    4. Setelah selesai, Apply untuk memproses pembuatan partisi.
    Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan partisi ini adalah kehati-hatian dalam membuat partisi terutama pada harddisk yang sudah ada partisinya. Hal ini karena kesalahan sedikit saja dapat berakibat fatal yaitu kehilangan semua data yang ada pada harddisk dan ini tidak bisa di “undo”.
    Untuk mengembalikan data karena kesalahan proses partisi kita harus me-recovery harddisk. Proses ini juga tidak menjamin semua data bisa kembali dan biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Jadi harap berhati-hati dalam melakukan partisi pada harddisk.

    Filed Under: Komputer

    Mengenal File System Harddisk

    13 Maret 2015 By Eko Purnomo

    Mengenal File System Harddisk

    File System adalah sebuah sistem yang mengatur bagaimana sebuah file disimpan pada media penyimpanan seperti flashdisk, harddisk dan sebagainya. Khusus untuk file system pada harddisk yang paling populer adalah file system-nya Windows yaitu NTFS dan FAT32 serta file systemnya Linux yaitu EXT file system.

    File system membagi harddisk menjadi beberapa lokasi penyimpanan file. Lokasi ini ditandai dengan awal sektor dan akhir sektor. Tanpa file system, informasi data yang disimpan pada harddisk akan menjadi tidak beraturan dan tidak dikenal awal dan akhirnya. Hal ini bisa berakibat tumpang tindih data seperti misalnya yang terjadi pada perekaman pita kaset pada tape recorder.

    Aspek-aspek dari sebuah File System

    1. Partition 

    Adalah sebuah sistem pembagian area sistem file pada harddisk. Artinya kita bisa mempartisi sebuah harddisk menjadi beberapa file system yang berbeda. Misalnya sebuah harddisk 100GB kita bagi dua sama besar, kemudian satu harddisk kita format pakai file system EXT (Linux) dan satunya lagi kita format pakai NTFS (Windws)

    Untuk bisa menginstal atau memformat harddisk dengan sebuah file system tertentu kita harus lebih dahulu mempartisi harddisk tersebut. Selanjutnya setelah memformat partisi yang kita buat tadi kita dapat mengetahui kapasitas partisi harddisk sebesar berapa byte (atau berapa MB, GB, TB ?).

    2. Filename

    Adalah sebuah pengenal (identifier) dari sebuah data yang tersimpan pada harddisk. Filename / nama file ini sebenarnya menandai sebuah data dari lokasi penyimpanananya. Jadi begitu kita mengakses sebuah file melalui nama file sebenarnya kita memerintahkan harddisk untuk membaca dan atau menulis pada lokasi yang terkait dengan nama file tersebut.

    Cara penamaan file pada file system berbeda-beda, misalnya dulu saya masih ingat ketika bekerja menggunakan DOS, panjang nama filenya hanya sekitar 8 karakter saja. Jadi nama file dibatasi tidak boleh panjang-panjang. Namun kini seiring dengan kemajuan teknologi file system, penamaan file bisa dibuat panjang dan memudahkan kita dalam mengidentifikasi sebuah file/data yang tersimpan pada harddisk.

    3. Directory

    Adalah sebuah pengenal dari sebuah ruangan maya tempat mengelompokkan file pada harddisk. Directory sebetulnya juga adalah sebuah file, namun penamaan dan fungsinya berbeda dengan file. Directory hanya berfungsi sebagai penanda sekelompok file yang dikumpulkan dan ditaruh dalam sebuah lokasi. Directory ini juga sering disebut dengan folder, terutama setelah munculnya Windows.

    Sistem pembuatan dan hirarki sebuah directory bisa berbeda antara satu file system dengan file system lainnya. Namun inti dan fungsinya tetap sama. Misalnya pada Windows atau DOS kita mengenal sebuah drive yang merupakan main directory sebuah harddisk maka pada file system EXT di Linux kita tidak akan menemukannya. Sebagai gantinya kita akan diberikan sebuah directory root yang paling atas dan disimbolkan dengan tanda backslash (“/”).

    Kita bisa membuat directory didalam sebuah directory dengan kedalaman yang sampai saat ini menurut saya tidak terbatas asalkan saja kapasitas harddisk cukup. Directory didalam directory ini bisa juga disebut dengan sub directory.

    Sekedar diketahui bagi para pengguna Windows mungkin tidak pernah membayangkan jika sebuah directory ini memerlukan spase momory didalam harddisk. Hal ini saya ketahui ketika menggunakan Linux dan saat mendaftarkan website. Ukuran sebuah directory adalah sebesar 4KB (kilobyte).

    4. Meta data

    Adalah data yang tidak terlihat namun menyertai sebuah file dan directory. Meta data ini misalnya meliputi type file, pemilik file (owner) dan ijin akses file (permission). Meta data sebuah file atau directory terpisah dari identitas dan isi file atau directory. Meta data ini bisa diset secara terpisah misalnya pada Linux dengan perintah chmod atau chown.

    Beberapa jenis File System Harddisk

    1. EXT4

    Adalah jenis file system yang dipakai di Linux dan variannya. EXT4 merupakan versi file system EXT paling mutakhir. Sebelum EXT4 tentunya ada yang namanya EXT, EXT2 dan EXT3. Pengembangan file system EXT ini semakin berkembang mengikuti perkembangan kernel pada Linux yang semakin baik.

    EXT4 merupakan singkatan dari istileh bahasa inggris “fourth extended filesystem”. EXT4 merupakan jenis Journaling File System dan dibuat pada tahun 2008 untuk menyempurnakan file system EXT3. File system EXT4 mulai diperkenalkan pada Kernel versi 2.6.19 yang mendukung ukuran file besar sampai 16TB per satu file.

    Secara keseluruhan file system EXT4 bisa dipakai pada kapasitas penyimpana 1 EB (exabyte). Dimana 1 EB = 1024 PB (petabyte) dan 1 PB = 1024 TB (terabyte). Jumlah directory maksimum yang didukung oleh file system EXT4 adalah sebesar 64.000 directory.

    Untuk lebih jelas tentang detail dari file system EXT4 bisa dibaca di Wikipedia di alamat: http://en.wikipedia.org/wiki/Ext4.

    2. FAT32

    Adalah jenis file system pada sistem operasi Windows. Sebelum FAT32 ada file system FAT16 yang dipakai pada sistem operasi DOS, yaitu produk sistem operasi komputer dari microsoft sebelum Windows. Ukuran maksimum yang mungkin untuk file pada file system FAT32 adalah 4 GiB minus 1 byte atau 4294967295 (232-1) byte.

    FAT sendiri adalah singkatan dari File Allocation Table. FAT32 merupakan versi terakhir dari file system FAT. File system ini selanjutnya diganti dengan NTFS seiring dengan perkembangan kecepatan komputer dan peningkatan kapasitas harddisk.

    Untuk lebih jelas tentang detail dari file system FAT32 bisa dibaca di Wikipedia di alamat:
    http://en.wikipedia.org/wiki/File_Allocation_Table#FAT32

    3. NTFS

    Adalah file system terbaru pada sistem operasi Windows. File system ini mulai diperkenalkan pada Windows NT 3.1. File system NTFS mulai dikenal luas setelah kehadiran Windows XP, dimana saat proses instalasinya khususnya pada tahap format harddisk sudah diberi tambahan opsi file system NTFS.

    NTFS adalah singkatan dari New Technology File System. File system NTFS ini dipergunakan pada sistem operasi Windows yang tergolong Windows NT seperti Windows NT, Windows XP, Windows Vista, Windows 7 dan kini Windows 8.

    Salah satu fitur dari file system NTFS adalah fitur kompresi datanya yang hebat yaitu menggunakan algoritma kompresi LZNT1. Dengan cara ini sebuah file akan di kompresi kedalam 16 potongan cluster.

    Untuk lebih jelas tentang detail dari file system FAT32 bisa dibaca di Wikipedia di alamat:
    http://en.wikipedia.org/wiki/NTFS

    Filed Under: Komputer

    Apa itu Harddisk ?

    12 Maret 2015 By Eko Purnomo

    Apa itu Harddisk ?

    Harddisk adalah media penyimpan data berupa cakram magnetik yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil data digital pada komputer. Prinsip kerja harddisk adalah membaca dan menulis data kedalam cakram magnetik yang diputar. Data ini dibaca melalui sebuah read-write head. Agar bisa bekerja, komponen-komponen dalam sebuah harddisk harus dikendalikan oleh sebuah rangkaian elektronik yang sekaligus bertindak sebagai interfacing module.

    Pencipta harddsik adalah seorang insinyur IBM bernama Reynold Johnson. Harddisk pertama diciptakan pada tahun 1956 dan terdiri 50 cakram magnetik dengan diameter 0.6 Meter dan diputar dengan kecepatan rotasi 1.200 rpm. Harddisk pertama ini hanya mampu menyimpan data sebesar 4.4MB saja.

    Ukuran penyimpanan data sebuah harddisk dinyatakan dengan byte, sama dengan satuan data. Kini ukuran harddisk sudah relatif besar sampai ukuran Terra Byte (1 Terra = 1.000.000.000.000). Waktu saya mengenal komputer sekitar tahun 1996, saat itu ukuran harddisk 100MB sudah cukup besar. Saya masih ingat waktu itu karena masih bekerja dalam lingkungan DOS maka ukuran harddisk 100MB sudah lebih dari cukup.

    Bagian-bagian harddisk

    Jika ditanya tentang bentuk harddisk maka gambaran yang muncul adalah sebuah benda logam berbentuk kotak yang mempunyai terminal data dan terminal supply di salah satu ujungnya. Itulah bentuk luar dari sebuah harddisk.

    Sepintas kita juga dapat melihat sebuah rangkaian elektronik yang melekat pada harddisk. Ini adalah rangkaian yang mengendalikan kerja harddisk, mulai dari menggerakkan cakram magnetik, membaca data lalu mengirimkan ke chipset pada motherboard melalui interface data SATA atau IDE.

    Selain dari rangkaian elektronik ini, sebetulnya ada bagian-bagian yang “disembunyikan” didalam kotak harddisk. Bagian-bagian ini sangat peka terhadap debu, jadi benar-benar ditaruh didalam ruangan yang tertutup. Bagian-bagian ini meliputi cakram magnetik, motor penggerak (spindle) dan read-write head. Semua bagian ini ditaruh didalam enclosure yang tertutup rapat.

    Berikut ini penjelasan tentang bagian-bagian harddisk dan prinsip kerjanya :

    1. Cakram Magnetik (Magnetic Disk)

    Ini adalah bagian utama yang menyimpan data dalam sebuah harddisk. Pada cakram magnetik inilah tempat data ditulis (direkam) untuk kemudian dibaca kembali saat dibutuhkan. Cakram magnetik berbentuk piringan plat tipis mirip dengan kepingan CD. Biasanya pada sebuah harddisk terdapat beberapa cakram magnetik.

    Saat pertama kali dibuat, harddisk terdiri dari 50 piringan cakram magnetik yang relatif besar dengan ukuran 0.6 meter. Saat ini ukuran piringan harddisk sudah relatif kecil terutama pada harddisk laptop, yaitu sekitar 2.5 inch atau 6.35 centimeter saja.

    2. Motor Spindle

    Ini adalah bagian harddisk yang berfungsi memutar cakram magnetik penyimpan data. Dalam harddisk terdapat motor spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini yang menentukan putaran harddisk. Semakin cepat putaran rpm harddisk maka semakin cepat transfer datanya.

    Karena motor spindle ini berputar dengan cepat, maka harus didukung dengan penggunaan high quality bearing agar stabil dan tidak kocak. Jika dulu harddisk masih menggunakan ball bearing, kini harddisk sudah menggunakan fluid bearing. Dengan penggunaan fluid bearing ini maka gaya friksi dan tingkat kebisingan harddisk dapat diminimalisir.

    3. Read-write Head

    Ini adalah alat yang berfungsi mengambil data dari cakram magnetik yang diputar oleh motor spindle. Head ini melayang dengan jarak yang tipis diatas cakram magnetik. Jika dulu penggunaan head masih bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Maka kini antara head dan cakram magnetik sudah diberi jarak sehingga umur harddisk lebih lama.

    Bahan yang digunakan untuk Read-write head ini terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.

    4. Enclosure

    Ini adalah pelindung ketiga bagian harddisk tadi dan merupakan lapisan pembungkus luar harddisk yang sering kita lihat. Enclosure ini harus kokoh dan rapat agar melindungi bagian-bagian didalam harddisk dari gangguan luar seperti benturan dan debu yang bisa mengakibatkan kerusakan data yang disimpan dalam harddisk.

    Dalam enclosure terdapat penyaring yang disebut breath filter. Bagian ini berfungsi membuat harddisk tidak kedap udara namun tetap menahan debu dari luar. Penggunaan breath filter ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam harddisk yang ditimbulkan terutama oleh motor spindle pada saat proses read-write data.

    5. Interfacing Module

    Ini adalah rangkaian elektronik yang kita melekat pada harddisk yang bisa kita lihat dari luar. Interfacing modul terdiri dari seperangkat komponen elektronik yang berfungsi mengendalikan kerja tiap-tiap komponen harddisk.

    Interfacing module mengatur putaran motor spindle lalu membaca atau menulis data pada cakram magnetik melalui head. Interfacing module ini juga bertugan melakukan komunikasi dengan prosesor melalui chipset pada motherboard. Ada dua metode intercafing pada harddisk, yaitu IDE (lama) dan SATA (yang terbaru).

    Interfacing IDE atau ATA menggunakan kabel 40pin sedangkan SATA lebih sedikit sekitar 6 pin saja. Teknologi SATA merupakan teknologi yang pada sistem interfacing harddisk. Dengan teknologi SATA, satu harddisk ditangani oleh satu jalur komunikasi BUS tersendiri didalam chipset. Ini membuat teknologi SATA lebih cepat dari IDE atau ATA.

    Referensi :

    • http://en.wikipedia.org/wiki/Hard_disk_drive

    Filed Under: Komputer

    • 1
    • 2
    • 3
    • Next Page »

    POPULAR POSTS

    • Karakteristik Dioda Pada Pengukuran Dan Grafik
    • Resistor Variabel: Pengertian dan Cara Kerjanya
    • Cara Menggunakan Modem Pada Komputer
    • Cara Membaca Nilai Kapasitor Dengan Cepat
    • Penyearah Gelombang Penuh Dengan Dua Dioda
    • Mengenal Aplikasi Launcher Pada Android
    • Dioda Bridge: Penyearah Sistem Jembatan
    • Penyearah Setengah Gelombang Dengan Satu Dioda
    • Rumus Induktansi Untuk Membuat Induktor
    • Prototipe Fungsi dalam Bahasa C

    Kategori

    • Android
    • Blogging
    • CSS
    • Desain
    • Elektronika
    • HTML
    • Internet
    • Javascript
    • Komputer
    • Mikrokontroler
    • PHP
    • Website

    Pos-pos Terbaru

    • Rangkaian Adaptor 12 Volt 3 Ampere
    • 10 Aplikasi Transportasi Online Terbaru 2018
    • 3 Cara Screenshot di Laptop Windows
    • Rangkaian Adaptor 12V 35Ampere
    • Komunitas Desainer Kampung Jepara
    • Solder Yang Bagus dan Berkualitas
    • Cara Melewatkan Parameter ke dalam Fungsi pada Bahasa C
    • Parameter Dalam Bahasa C: Formal dan Aktual
    • Prototipe Fungsi dalam Bahasa C
    • Cara Menggunakan Fungsi dalam Bahasa C
    • Home
    • Privacy
    • Disclaimer
    • Kontak

    Copyright © 2021 · Nulis-ilmu.com